Creative 3 Design, Jakarta – Kebebasan memiliki teknologi meningkatkan kedaulatan negara dalam menentukan arah yang akan dituju. Melalui adopsi teknologi secara mandiri, dapat mengurangi risiko ketergantungan yang mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pengambilan keputusan strategis bagi pembangunan bangsa dan negara.
Di era yang semakin digital, pentingnya teknologi informasi dan komunikasi bagi stabilitas suatu negara menjadi semakin penting. Di sisi lain, seiring bertambahnya jumlah penduduk, semakin mudahnya akses informasi dan media sosial, sehingga semakin mudah mengaburkan informasi di dunia maya, maka muncul tantangan kompleks dalam mengelolanya.
Dalam konteks ini, kemandirian negara dalam pengenalan teknologi menjadi penting agar negara tetap mempunyai kendali penuh atas informasi dan data warga negaranya, termasuk institusinya, dalam hal sistem teknologi dan keamanan informasi.
Salah satu contohnya adalah skandal suap perusahaan ERP kelas dunia asal Jerman yang pertama kali dibuka di pengadilan Amerika Serikat dan melibatkan Dinas Telekomunikasi dan Akses Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (kini bernama Happy Kominfo). Persaingan bisnis global mengarah pada perbuatan salah. Ternyata, begitu pula perusahaan global kelas dunia seperti SAP.
Skandal suap SAP baru-baru ini terungkap berdasarkan pernyataan resmi Departemen Kehakiman AS yang memiliki panggilan pengadilan lebih dari $220 juta terhadap SAP atau setara Rp3,4 triliun.
Menanggapi kejadian tersebut, pakar teknologi dan keamanan Julianto Sutandang mengatakan pentingnya kebebasan dalam adopsi teknologi. Hal ini tidak hanya tentang menjaga ketahanan ekonomi, tetapi juga tentang pertahanan, keamanan, kedaulatan negara, akses terhadap sumber daya lokal, serta menumbuhkan kreativitas dan inovasi.
CEO PT Equinix Business Solutions mengatakan, “Kebebasan kita dalam mengadopsi teknologi informasi merupakan hak yang mutlak, sehingga kita akan berdaulat, bukan raja yang tersandung di antara dua gajah.”
Menurutnya, ada lima alasan peningkatan kebebasan mengadopsi teknologi: 1. Toleransi ekonomi
Dengan menggunakan kemampuan yang kami miliki, kami berupaya memenuhi kebutuhan pasar domestik sehingga pengguna selalu memiliki pilihan dan harga yang lebih kompetitif tanpa bergantung pada solusi eksternal. 2. Pertahanan dan keamanan negara
Memanfaatkan sumber daya lokal untuk mengembangkan teknologi pertahanan diri dan pertahanan diri tanpa ancaman sanksi atau sanksi. 3. Otoritas
Sumber daya turunan (solusi yang berasal dari sumber daya teknologi informasi yang menjelma menjadi sumber daya lain) dapat dilaksanakan sepenuhnya karena tidak ada ketergantungan teknis atau hukum terhadap luar negeri. 4. Ketersediaan sumber daya lokal
Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya terpenting suatu negara. Suatu negara dapat berdiri dengan baik apabila mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas untuk menunjang pilar-pilar utama membangun negara yang bebas dan mandiri. Jika teknologi tidak dapat dikembangkan secara mandiri, besar kemungkinan akan dilepaskan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendapatkan peluang yang baik dalam realisasi diri. 5. Kreativitas dan inovasi
Dengan membuka pasar terhadap sumber daya lokal, terdapat ruang bagi kreativitas untuk berkembang. Kreativitas yang dikembangkan dengan baik suatu saat akan melahirkan inovasi, akan banyak penemuan dan kreasi lainnya akan terjadi.
Julianto mengatakan, mencapai kebebasan dalam teknologi adalah dengan penggunaan solusi TI yang bersifat open source. Platform open source telah lama digadang-gadang sebagai platform masa depan karena menawarkan efisiensi, kebebasan, kemandirian, dan kedaulatan dalam penerapan teknologi.
Meskipun mungkin tampak dipertanyakan, dunia modern kita sebagian besar menggunakan perangkat lunak sumber terbuka. Dari sistem operasi Linux hingga database relasional PostgreSQL dan masih banyak lagi hal-hal lain yang bahkan tidak kita sadari telah lama kita gunakan.
Google menggunakan ketersediaan perangkat lunak sumber terbuka, seperti kernel Linux dan puluhan aplikasi sumber terbuka lainnya, sebagai solusi bisnis selain Android. Amazon dan Alibaba melakukan hal serupa dengan menggunakan open source sebagai solusi cloud. Ratusan perusahaan di seluruh dunia melakukan hal yang sama untuk tujuan bisnis. Tentu saja eksploitasi ini menghasilkan produk yang mumpuni dan didukung secara profesional.
Dari segi keamanan, Equinix berkomitmen membangun produk aman turunan Postgres yang dapat diandalkan karena memenuhi standar industri keuangan dan tidak mau ketinggalan dalam memperkuat keamanan siber. Salah satu komponen menggunakan HSM (Hardware Security Module) sebagai bagian dari manajemen intinya. Produk ini bernama 11DBX, dikembangkan berdasarkan penelitian dan open source Postgres, memiliki fitur enkripsi kelas dunia, memiliki keamanan data yang sangat baik, cepat dan tahan kuantum, sehingga sangat aman.
Kecepatan yang tidak ada duanya dibandingkan kompetitor lainnya, karena tidak seperti produk lain yang menggunakan tablespace/sistem file, proses enkripsi hanya terjadi pada data yang aman. Kesulitan dalam teknologi enkripsi memerlukan pengindeksan khusus untuk membuat proses pengambilan data tidak mengenkripsi data secara konsisten. Sistem indeks paten untuk data terenkripsi adalah inovasi yang kuat dan solusi terbaik untuk memenuhi persyaratan enkripsi data berdasarkan UU PDP. Meningkatkan keamanan login dengan MFA (Otentikasi Multifaktor) adalah hal yang mudah.
Semua fungsi perlindungan ESE yang kuat akan diterapkan pada produk 11DBX dan akan diluncurkan secara resmi oleh Equinix pada kuartal pertama tahun 2024, dan secara bertahap akan memperluas ketersediaannya hingga tersedia untuk semua platform dan pengguna.
“Untuk mencapai kemandirian dalam pengalaman teknologi, negara harus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi lokal, menghentikan ketergantungan pada sumber daya asing, memperkuat kebijakan dan peraturan terkait, dan bekerja sama dengan lembaga penelitian dan universitas dalam hal inovasi dan pengembangan teknologi.” kata Juliano.
Selain meningkatkan sistem pengendalian dan pengelolaan sumber daya manusia, kata dia, organisasi juga harus memperkuat kemampuannya dalam mengembangkan teknologi karya anak bangsa melalui kolaborasi dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi serta memanfaatkan open source. Kebebasan kita dalam mengadopsi dan mengadopsi teknologi turut meningkatkan ketahanan bangsa.
“Upaya kebebasan mengadopsi teknologi pada akhirnya akan membawa negara pada tingkat kemandirian nasional yang mandiri dan berdaulat, menyambut Indonesia emas 2045,” ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi pun turut bereaksi terhadap isu tersebut. Menurutnya, suap tidak diperbolehkan. Pengusutan kasus suap ini pun sudah diserahkan kepada pengawas Budi Ari Setiadi.
Meski suap dan penggelapan dalam bentuk apa pun sama sekali tidak bisa ditolerir, namun Irjen Cominfo telah diinstruksikan untuk mengusut kasus yang sudah dilaporkan tersebut, kata Budi Ari dalam jumpa pers di kantor Cominfo, Jakarta, Jumat (19/). . . 1/2024).
Menkominfo BAKTI pun menjelaskan soal persoalan uang terkait Kominfo. Menurutnya, hal itu terjadi ketika BAKTI Cominfo masih bernama BP3TI (Badan Penyelenggara dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan TI) dan hal itu terjadi beberapa tahun lalu.
“Kasusnya BP3TI dari 2015 sampai 2018, belum BAKTI. Jadi dirutnya meninggal (meninggal dunia), tapi kami masih terbuka dari Cominfo bila ada masalah hukum,” kata Budi Ari.
Ia juga tak mau menutup mata jika ada akibat hukumnya. Budi Ari mendesak aparat penegak hukum mengambil tindakan hukum.
Budi Ari mengatakan, “Silakan hubungi aparat penegak hukum, jika ingin melakukan (kasus suap SAP) secara hukum, kami menghormati hukum yang ada di Indonesia.”